Jumat, 01 Maret 2013

BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP BESERTA FUNGSINYA


1.      Pengertian Mikroskop

Mikroskop adalah alat yang di gunakan untuk melihat, atau mengenali benda-benda renik yang terlihat kecil menjadi lebih besar dari aslinya.
 Mikroskop sangat berguna dalam penelitian biologi, yaitu untuk membantu mengamati benda-benda yang sangat kecil seperti mikroorganisme dan bagian-bagian sel. Mikroskop pertama digunakan Leeuwenhoek untuk mengamati mikroorganisme.
 Saat ini telah dikembangkan berbagai mikroskop optik untuk tujuan khusus, antara lain, mikroskop stereoskopik, mikroskop fotografi, mikroskop ultraviolet, mikroskop petrografi, mikroskop bidang gelap, mikroskop fase, dan yang terbaru mikroskop bidang dekat.

2.      Bagian- Bagian Mikroskop beserta fungsinya
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjIrTqEcoNt9cGkrNvP9DkId3Hwxa5ekuh51p0M-OfIfhZT9LWY-BlP5OdIRKd2fZ4UEVMxd-_oia4uYmZXMBlGPUIFjDZ7A2tq8O8Pv7pMlEmHKKaG_SyaMoQeqjMHBhR6CjjR33RBhj6V/s1600/Picture4.jpg

                                                                                                                              
FUNGSI BAGIAN-BAGIAN MIKROSKOP

1. Lensa Okuler
Lensa okuler, adalah lensa mikroskop yang terdapat di bagian ujung atas tabung berdekatan dengan mata pengamat, dan berfungsi untuk memperbesar bayangan yang dihasilkan oleh lensa obyektif berkisar antara 4 hingga 25 kali.

2. Tabung Mikroskop
Untuk mengatur fokus, dapat dinaikkan dan diturunkan

3. Tombol pengatur fokus kasar
Untuk mencari fokus bayangan objek secara cepat sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan cepat

4. Tombol pengatur fokus halus
Untuk memfokuskan bayangan objek secara lambat, sehingga tabung mikroskop turun atau naik dengan lambat

5. Revolver
Untuk memilih lensa obyektif yang akan digunakan

6. Lensa Objektif
Lensa obyektif berfungsi guna pembentukan bayangan pertama dan menentukan struktur serta bagian renik yang akan terlihat pada bayangan akhir serta berkemampuan untuk memperbesar bayangan obyek sehingga dapat memiliki nilai“apertura”yaitu suatu ukuran daya pisah suatu lensa obyektif yang akan menentukan daya pisah spesimen, sehingga mampu menunjukkan struktur renik yang berdekatan sebagai dua benda yang terpisah. Untuk menentukan bayangan objektif serta memperbesar benda yang diamati. Umumnya ada 3 lensa objektif dengan pembesaran 4x, 10x, dan 40x.

7. Lengan Mikroskop
Untuk pegangan saat membawa mikroskop


8. Meja Preparat
Meja preparat merupakan tempat meletakkan objek (preparat) yang akan dilihat. Objek diletakkan di meja dengan dijepit dengan oleh penjepit. Dibagian tengah meja terdapat lengan untuk dilewat sinar. Pada jenis mikroskop tertentu,kedudukan meja tidak dapat dinaik atau diturunkan. Pada beberapa mikroskop, terutama model terbaru, meja preparat dapat dinaik-turunkan

9. Penjepit Objek Glass
Untuk menjepit preparat di atas meja preparat agar preparat tidak bergeser.

10. Kondensor
Kondensor tersusun dari lensa gabungan yang berfungsi mengumpulkan sinar. lensa onbjektif. Pada mikroskop dengan tabung miring, pengatur kasar dan halus untuk menaikturunkan meja preparat.

11. Diafragma
Berupa lubang-lubang yang ukurannya dari kecil sampai selebar lubang pada meja objek. Berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang akan masuk mikroskop.
12. Reflektor/cermin
Untuk memantulkan dan mengarahkan cahaya ke dalam mikroskop. Ada 2 jenis cermin, yaitu datar dan cekung. Bila sumber cahaya lemah, misalkan sinar lampu, digunakan cermin cekung tetapi bila sumber cahaya kuat, misalnya sinar matahari yang menembus ruangan, gunakan cermin datar.
13. Kaki Mikroskop
Untuk menjaga mikroskop agar dapat berdiri dengan mantap di atas meja.



DAFTAR PUSTAKA





perbedaan hipotonis dan hipertonis

 

  PERBEDAAN HIPOTONIS dan HIPERTONIS

·       larutan hipertonis adalah Larutan yang konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam sel.sedangkan
·       larutan hipotonis adalah larutan yang terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam sel.
·       Larutan Hipotonis terjadi bila cairan disekeliling sel lebih rendah tekanan osmotiknya dan air cenderung melewati membran, masuk ke dalam sel. Air yang masuk sel menyebabkan pembengkakan dan kemudian pecah, keadaan ini disebut sel darah merah mengalami hemolisa.
·       Larutan Hipertonis terjadi apabila sel darah merah terdapat di dalam plasma hipertonis (lebih pekat daripada sitoplasma sel) maka akan melepaskan air ke dalam plasma dan menjadi berkerut. Sel darah merah yang berkerut disebut krenasi.
·       Larutan Hipotonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih rendah dari plasm.sedangkan
·       larutan hipertonis adalah larutan yang memiliki osmolalitasnya lebih besar dari plasma.

*   CONTOH

·       Dalam hubungannya dengan sel-sel mamalia, larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % dikatakan hipotonis; larutan sodium khlorid lebih dari 0,85 % bersifat isotonik larutan hipertonis terjadi jika larutan yang selulernya mempunyai tekanan lebih besar terhadap sel.
·       Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan turgor sehingga sel menjadi keras. Pada larutan hipertonis sel tumbuhan akan kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel dari dinding sel).
·       Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel hewan/sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah merah akan mengembang dan kemudian pecah /hemolisis, hal ini karena sel hewan tidak memiliki dinding sel. sedangkan sel hewan/sel darah merah dalam larutan hipertonis menyebabkan sel hewan/sel darah merah mengalami krenasi sehingga sel menjadi keriput (krenasi) karena kehilangan air.