Senin, 21 April 2014

Jika berbicara mengenai kesrawan (kesejahteraan Hewan) maka yang terlintas dibenak saya adalah bagaimana hewan hidup dengan tenang, sejahtera, dan layak. Serta memperlakuan hewan dengan wajar, selayaknya perlakuan kita kepada makhluk tuhan yang lain.
Namun mirisnya di negara kita tercinta masih banyak orang yang memperlakukan hewan tidak berdasarkan asas perikehewanan, mati karena keegoisan manusia, hingga terjadi kepunahan yang tidak seharusnya terjadi.
*Gambar- gambar ini merupakan dokumen pribadi saya pada saat magang.
PENERAPAN KESRAWAN
1.     


1. Ini merupakan gambar-gambar  Hewan yang sedang sakit dengan pemilik-pemilik yang sadar akan kesejahteraan dan pentingnya kepulihan ternaknya, mereka sengaja menghubungi dinas terkait, atau dokter hewan untuk menyembuhkan hewan mereka. Pemilik menyemprotkan gusanex agar luka kuda tersebut cepat sembuh dan tidak di hinggapi oleh lalat-lalat penyebab ektoparasit. Selain itu penyomprotan dilakukan agar kuda tidak merasa terganggu (gatal/sakit) dan menggaruk-garukkan luka ke objek padat.
            Selanjutnya ada gambar pegawai dinas peternakan memeriksa kesehatan seekor induk sapi, dimana si pemilik mengeluhkan bahwa induk sapi tersebut kurang nafsu makan,  pemilik mengakhawatirkan gangguan kesehatan si induk akan berdampak pada kesehatan janin, terlihat bahwa pemilik selalu sigap untuk kesejahteraan dan kenyamanan dari hewan-hewan ternaknya.
2. 
Gambar ini di ambil di salah satu RPH, walaupun RPH ini belum merupakan RPH yang diolah secara modern namun, RPH ini telah di olah secara apik dan berdasarkan kehalalan dan kesejahteraan hewan itu sendiri, mulai dari pemeriksaan hewan sebelum dipotong apakah layak potong atau tidak, hewan dipotong menggunakan golok/parang yang tajam tanpa mengangkat golok tersebut saat penyembelihan, hingga pengulitan yang dilakukan setelah sapi benar-benar mati.

2.      
Sapi yang disembeli dasana pun terlihat lebih segar dan terhindar dari daging gelonggongan, terbukti saat penjual berani menggantung daging sapinya tanpa ragu (tampak digambar), untuk membuktikan sapi tidak mengandung air yang berlebih.


PELANGGARAN KESRAWAN
1.     
gambar disamping mungkin terlihat tidak ada masalah, namun jika di teliti secara seksama, permasalahan dari gambar di samping adalah  kandang dari si sapi yang terlalu mepet dan sempit, sehingga sapi tersebut kesulitan untuk bergerak di kandang tersebut, bisa-bisa sapi tersebut dapat melukai dirinya sendiri jika terlalu banyak bergerak, dan perhatikan kepala sapi tersebut terdapat tali pengikat selayaknya bridles, tali itu sebenarnya sangat bermanfaat bagi si pemilik sapi, namun jika tali itu terus terpasang tanpa di cek maupun dilepas sesekali bisa-bisa tali tersebut melukai daerah-daerah tertentu pada kepala si sapi, terlebih, secara logika sapi sama halnya seperti manusia, ada yang dinamakan proses pertumbuhan, bisa jadi saat di pasangkan tali tersebut sapi masih dalam proses pertumbuhan sehingga jika benar adanya, volume kepala membesar tali tetap kencang terikat, maka bisa menyebabkan inpuls saraf ke daerah tersebut terputus dan juga kulit sapi bisa bergesekan dengan tali pengikat tersebut, selanjutnya bisa terjadi luka, dan muncullah infeksi-infeksi sekunder lain.


    2.     
Ini merupakan kasus sapi yang terkena racun atau senyawa toksik asam triterpenoid dari tumbuhan liar ‘lantana camara’ tumbuhan ini biasanya tumbuh liar di daerah tropis dan subtropis seperti indonesia, hubungannya dengan kesrawan adalah tanaman ini lebih dikenal dengan tanaman yang berbau khas (busuk) dan sangat menyengat sehingga sebenarnya sapi tidak akan memakan tanaman tersebut, namun keracunan biasanya di sebabkan karena sapi sulit mendapatkan makanan atau sapi telah sangat teramat kelaparan sehingga mau tidak mau memakan apa saja yang tersedia oleh alam termasuk tanaman ini,  pemilik disini berperan penting dimana pemilik seharusnya menyediakan makanan yang cukup bagi nutrisi si sapi, sehingga tidak harus memakan tanaman racun yang berbahaya dan yang paling penting si pemilik harus selalu menaga kebersihan kandang dan lingkungannya dari kotoran maupun tanaman yang berbahaya seperti lantana camara tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar